Senin, 21 Januari 2013

perusahaan yang menggunakan sistem dss

 nama : Bambang Setiyadi
 npm : 38111303
 kelas : 2DB16

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang Kami menulis Makalah ini, karena Kami tertarik dengan metode DSS yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan. Karena menurut kami DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan dan memudahkan pengembangan bisnis PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO)
B. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini membahas tentang Perusahaan Reasuransi yang berbeda dengan asuransi. Pada perusahaan reasuransi, sangat erat kaitannya dengan perusahaan asuransi. Untuk hal tersebut, perusahaan reasuransi tidak akan berjalan tanpa perusahaan asuransi, adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:
1.    Mendefinisikan DSS (Decision Support System)
2.    Mendefinisikan Jenis DSS
3.    Mendefinisikan Tujuan DSS
4.    Mendefinisikan Alasan Perusahaan Menggunakan DSS dalam skala Besar
5.    Mendefinisikan Manfaat DSS bagi Perusahaan
6.    Mendefinisikan Sejarah DSS (Decision Support System)
7.    MendefinisikanFaktor Pendukung DSS
8.    Mendefinisikan Pembuat Keputusan
9.    Pengembangan DSS
10.     Contoh Penggunaan DSS pada  PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO)
11.    Simpulan dari Makalah
 C.Metode Pengumpulan Data

Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau Informasi-informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B

BAB II
PEMBAHASAN

A.DEFINISI DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka

B.JENIS DSS
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
1.    Retrive information element (mengambil elemen informasi)
2.    Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
3.    Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4.    Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.    Propose decision (mengusulkan keputusan)
6.    Make decisions (membuat keputusan)
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.

C. TUJUAN DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1.    Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.    Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
3.    Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.


D. ALASAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN DSS DALAM SKALA BESAR


E. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
1.    Meningkatkan efisiensi pribadi
2.    Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi)
3.    Memfasilitasi komunikasi antarpribadi
4.    Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
5.    Meningkatkan pengendalian organisasi
6.    Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan
7.    Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
8.    Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
9.    Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang
•    • Kebutuhan akan informasi yang akurat.
•    • DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
•    • Kebutuhan akan informasi baru.
•    • Manajemen diamanahi DSS.
•    • Penyediaan informasi yang tepat waktu.
•    • Pencapaian pengurangan biaya.
10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.

F. SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)

G. FAKTOR PENDUKUNG DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.

H. PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan yaitu Simon dan Mintzberg.
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
1.    Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
2.    Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
•    Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan.
•    Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
•    Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
•    Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan
2. Keputusan Menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :
•    Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.
•    Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
•    Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
•    Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat kerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya

I. Penerapan Decission Support System (DSS) di Perusahaan PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO)

Saat ini bisnis Asuransi mengalami perkembangan yang begitu cepat seiring dengan  dinamika pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan perkembangan bisnis ReAsuransi di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) dari tahun ke tahun telah mengalami pertumbuhan Premi yang begitu signifikan. Dengan dinamika pekembangan bisnis yang semakin besar tentu sangat berpengaruh pada  proses bisnis melalui penanganan administrasi berbasis komputer.
Sistem aplikasi berbasis komputer untuk menangani administrasi bisnis Asuransi Jiwa yang digunakan di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) telah dikembangkan dan dimplementasikan mulai tahun 1997. Sampai dengan saat ini (lebih dari 10 tahun implementasi) system tersebut telah mengalami banyak perubahan baik dalam model proses bisnis, model database dan jumlah data. Perubahan-perubahan ini telah mengakibatkan masalah pada implementasi system seperti link data, integrasi modul system, penyediaan infrastruktur  dan kecepatan proses data.  Namun setelah dilakukan migrasi dari database Informix ke Database Oracle, dan juga dilakukan rewrite program dari Informix SQL/4GL  ke Oracle Form/Report Developer menjadikan tampilan aplikasi lebih menarik karena dengan tampilan web base sehingga lebih flexible.

Dengan menggunakan fitur web util pada oracle, dapat dibuatkan program aplikasi EIS, sehingga membantu manajemen untuk mengambil keputusan. Pembuatan program mengenai penyampaian informasi pada tingkat top level eksekutif di PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO), dibuat dengan program fitur webutil yang terintegrasi dengan form pada oracle 10g. Executive Information System EIS merupakan salah satu sistem penting dalam mendukung perkembangan suatu perusahaan. EIS ini merupakan integrasi antara Management Information System dengan Decission Support System yang membantu pihak eksekutif mendapatkan informasi dan mampu untuk mengidentifikasikan dasar suatu masalah dalam perusahaan. Sebagai implementasinya, aplikasi ini dibangun berbasiskan komputer dalam bentuk interface berupa form yang menggunakan database Oracle 10g. Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah: informasi yang diberikan kepada pihak ekesekutif merupakan informasi yang berhubungan dengan informasi keuangan perusahaan. Analisa yang dibuat mencakup perhitungan klaim, Net Balance, Premium, Inward, Outward, baik system konvensional maupun sistem Syariah.

Dengan EIS ini, manajemen  mempunyai kemampuan untuk menganalisa produski sehingga dapat memberikan keputusan terutama dalam memberikan kebijakan terutama yang menyakut kondisi cashflow keuangan perusahaan.

J.  Dampak Pemanfaatan Decission Support System (DSS)

Dampak utama pamanfaatan Decission Support System (DSS), yaitu:

•    Dapat menyelesaikan problem yang kompleks
•    Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya
•    Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi)
•    Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan pengumpulan data hidrologi ditingkat nasional dan propinsi
•    Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman
•    Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan
•    Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik
•    Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih efektif
•    Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manager untuk berkomunikasi dengan lebih baik
•    Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manager

K.  Faktor pendukung Decission Support System (DSS)

Beberapa faktor-faktor pendukung suatu perusahaan menggunakan DSS, antara lain:

1.    DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
2.    Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi yang aktif dari tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat meningkatkan keefektifan DSS.
3.    Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try-and-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
4.    Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat eksekutiv sampai tingkat lini.
5.    DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual.
6.    DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design, choice,dan implements.
7.    DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan.
8.    Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk memkonfrontasikan perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS untuk mengatasi perubahan. DSS sangat fleksibel jadi pengguna dapat menambah, menghapus mengkombinasikan, merubah atau mengatur kembali elemen-elemen dasar.
9.    Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari langkah-langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
10.    DSS bisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan tipe, mulai dari geographic information system (GIS) sampai dengan yang berorientasi ke objek.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi PT. ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) yaitu untuk menentukan besarnya premi yang akan diterima.Tarif atau premi yang ditetapkan harus bisa menutupi claim (risiko) serta biaya-biaya asuransi, dan sebagian dari jumlah penerimaan perusahaan (keuntungan) juga  Untuk memastikan bahwa klaim yang sah dibayar tepat pada waktunya, setiap perjanjian reasuransi mencantumkan ketentuan klaim.


DAFTAR PUSTAKA
1. http://blog.gutik.com/2011/06/28/pengenalan-dan-pemanfaatan-decission-support-system-pada-pt-reasuransi-internasional-indonesia-reindo/
2. http://andrifurziansyah10.blogdetik.com/2012/03/09/penerapan-dss-di-perusahaan-decision-support-system/
3. http://gitaputria.blogspot.com/2013/01/contoh-perusahaan-yang-menggunakan.html



1 komentar: